Kamis, 12 Juni 2014

PUISI

KESUNYIAN IBU

Dahi nya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menyadari

Ia memilih tempat sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya

.................................................................................................................

NEGERIKU

Ku terdiam menatap tanah airku
Pemandangan indah seakan menjadi tangis haru
Ku coba bertanya pada bumi pertiwiku
Tetapi ku hanya diam dan membisu

Ku rasa
Baru kemarin kita tertawa
Tetapi mengapa kini kita berduka

Coba kau lihat
Bencana yang mencitai negeri ini
Jakarta banjir... Aceh tsunami
Pulau jawa di landa gempa

Tapi ku tak mau larut dalam kesedihanku
Kucoba melukis tanah airku yang dulu
Tanah air yang indah damai sejahtera
Tanah yang menjadi tempat berpijak ku sejak lahir.



.............................................................................................................

KEKASIH

Kekasihku yang ku rindu bagai di terpa ombak
Mencintai mu bagai bunga yang bermekaran
Menyayangimu seperti indahnya bintang dilangit

Kekasihku..
Tidak ada keraguan hati ini untuk memelukmu
Benih cinta yang bertebar di hati ini
Hanya kau lah penyemangat hidupku.